Pengabdian

Mengabdi sebagai Guru di Papua Selama 5 Tahun

Dewi Lestari

Dewi Lestari

RK Angkatan 14

15 Desember 2024

7 menit baca

Mengabdi sebagai Guru di Papua Selama 5 Tahun
Mengajar di Papua bukan tentang apa yang saya berikan, tapi tentang apa yang saya terima - pelajaran tentang ketahanan, ketulusan, dan cinta tanpa syarat.

Keputusan untuk mengajar di Papua bukanlah keputusan yang mudah. Keluarga khawatir, teman-teman bertanya "kenapa?", tapi hati saya sudah bulat. Semangat melayani yang ditanamkan RK membawa saya ke tanah Papua yang indah dan menantang.

Tiba di Kampung Yoboi

Agustus 2019, saya tiba di Kampung Yoboi, Kabupaten Jayapura. Perjalanan dari Jayapura kota memakan waktu 6 jam dengan motor melewati jalan berbatu dan hutan. SD Negeri Yoboi - sekolah tempat saya akan mengajar - memiliki 3 ruang kelas untuk 6 tingkat, dengan total 47 siswa.

Kondisi sekolah sangat minim. Tidak ada listrik, buku pelajaran terbatas, dan banyak anak yang belum lancar membaca di kelas 4-5. Tantangan yang nyata, tapi juga kesempatan untuk membuat perbedaan.

Menyesuaikan Diri dengan Budaya Lokal

Minggu-minggu pertama adalah proses pembelajaran terbesar dalam hidup saya. Saya harus belajar bahasa lokal, memahami adat istiadat, dan yang paling penting - mendengarkan. Anak-anak Papua sangat cerdas, mereka hanya butuh kesempatan dan metode pembelajaran yang tepat.

"Mengajar di Papua bukan tentang apa yang saya berikan, tapi tentang apa yang saya terima - pelajaran tentang ketahanan, ketulusan, dan cinta tanpa syarat."

Saya mulai mengintegrasikan budaya lokal ke dalam pembelajaran. Matematika diajarkan dengan menghitung hasil panen sagu, Bahasa Indonesia dengan mendongeng cerita rakyat Papua. Hasilnya? Anak-anak lebih antusias dan cepat memahami materi.

Membangun Perpustakaan Mini

Salah satu proyek yang paling membanggakan adalah membangun perpustakaan mini. Dengan dukungan donasi dari alumni RK dan komunitas literasi, kami berhasil mengumpulkan 500 buku. Ruang guru yang tidak terpakai disulap menjadi perpustakaan kecil yang penuh warna.

Antusiasme anak-anak luar biasa. Mereka yang tadinya jarang membaca, kini berlomba meminjam buku. Ada anak yang bahkan rela berjalan 2 jam dari rumahnya hanya untuk membaca di perpustakaan setiap sore.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Tidak semua hari indah. Ada masa-masa sulit:

  • Sakit malaria di tahun pertama tanpa akses rumah sakit
  • Merindukan keluarga, terutama saat hari raya
  • Frustasi melihat sistem pendidikan yang timpang
  • Keterbatasan fasilitas yang membatasi kreativitas mengajar

Tapi setiap kali ingin menyerah, saya melihat mata berbinar anak-anak yang haus akan ilmu. Senyum mereka yang tulus ketika berhasil membaca kalimat pertama. Itu yang membuat saya bertahan.

Dampak yang Tercipta

Setelah 5 tahun mengajar, beberapa pencapaian yang membanggakan:

  • Tingkat literasi siswa meningkat 70%
  • 5 alumni SD berhasil melanjutkan ke SMP di kota
  • Perpustakaan mini yang kini memiliki 1,000+ buku
  • Program "Kakak Asuh" yang menghubungkan siswa Papua dengan mahasiswa di Jawa

Yang paling membanggakan adalah ketika salah satu murid saya, Yakobus, menjadi juara lomba cerita tingkat kabupaten. Dia bilang, "Ibu Dewi sudah buka jendela dunia untuk kami."

Pesan untuk Calon Pengajar Muda

  1. Buka hati dan pikiran - Setiap daerah punya keunikan, hargai itu
  2. Sabar adalah kunci - Perubahan tidak instan, nikmati prosesnya
  3. Kolaborasi dengan masyarakat - Melibatkan orang tua dan tokoh adat sangat penting
  4. Jaga kesehatan mental - Cari support system, tetap terhubung dengan keluarga
  5. Dokumentasikan perjalanan - Cerita Anda bisa menginspirasi yang lain

Pulang dengan Hati Penuh

Tahun 2024 ini saya memutuskan kembali ke Jawa untuk melanjutkan studi pendidikan. Tapi Papua akan selalu di hati. Saya tidak meninggalkan Papua, saya hanya sedang mempersiapkan diri untuk kembali dengan ilmu dan pengalaman yang lebih baik.

Terima kasih RK sudah mengajarkan bahwa hidup bukan hanya tentang kesuksesan pribadi, tapi tentang seberapa banyak kita memberi untuk orang lain. Papua telah memberi saya lebih dari yang pernah saya berikan.

PengabdianPendidikanPapuaLiterasiInspirasi

Bagikan cerita ini:

Terinspirasi dari Cerita Ini?

Bagikan juga perjalanan dan pencapaianmu untuk menginspirasi alumni lainnya!