Kepemimpinan

Dari Aktivis Kampus ke Anggota DPR Termuda

Budi Santoso

Budi Santoso

RK Angkatan 13

12 Desember 2024

9 menit baca

Dari Aktivis Kampus ke Anggota DPR Termuda
Politik bukan tentang kekuasaan, tapi tentang bagaimana kita menggunakan posisi untuk melayani rakyat dengan integritas.

Ketika saya terpilih sebagai anggota DPR RI di usia 27 tahun, banyak yang bilang saya beruntung. Tapi mereka tidak tahu perjalanan panjang yang dimulai dari Rumah Kepemimpinan, aktivisme kampus, hingga kerja keras di akar rumput selama 5 tahun.

Benih Kepemimpinan Politik di RK

Tahun 2016, saya bergabung dengan RK sebagai mahasiswa teknik yang idealis tapi tidak tahu harus mulai dari mana untuk membuat perubahan. RK mengajarkan saya bahwa kepemimpinan itu bukan bakat, tapi skill yang bisa dipelajari dan diasah.

Program Leadership Bootcamp membuka mata saya tentang kompleksitas masalah sosial. Dari kesenjangan ekonomi, akses pendidikan, hingga korupsi sistemik. Saya mulai bertanya: bagaimana cara paling efektif untuk membuat perubahan struktural? Jawabannya: politik.

Memulai dari Akar Rumput

Lulus kuliah tahun 2018, saya tidak langsung terjun ke politik praktis. Saya mulai sebagai relawan di LSM yang fokus pada advokasi kebijakan publik. Pagi siang malam, saya turun ke desa-desa, mendengar keluh kesah petani, nelayan, pedagang kecil.

"Politik bukan tentang kekuasaan, tapi tentang bagaimana kita menggunakan posisi untuk melayani rakyat dengan integritas."

Tahun 2019, saya bergabung dengan partai politik yang visinya sejalan dengan nilai-nilai saya. Mulai dari tingkat kecamatan, saya bangun jaringan, dengar aspirasi warga, dan belajar dinamika politik lokal. Prosesnya lambat, tapi fundamental.

Kampanye dengan Integritas

Tahun 2023, saya mencalonkan diri sebagai anggota DPR. Usia saya baru 26 tahun - sangat muda untuk standar politik Indonesia. Banyak yang meragukan, tapi saya punya modal penting: rekam jejak kerja nyata dan dukungan masyarakat akar rumput.

Kampanye saya fokus pada 3 isu:

  1. Reforma Agraria - Keadilan tanah untuk petani
  2. Pendidikan Vokasi - Link and match dengan industri
  3. Anti Korupsi - Transparansi APBN dan pengadaan publik

Saya tidak pakai politik uang. Tidak ada amplop, tidak ada sembako. Hanya door-to-door, diskusi publik, dan media sosial untuk edukasi pemilih. Strategi berisiko, tapi itulah cara saya.

Menang Melawan Petahana

Hasil pemilu mengejutkan banyak pihak. Saya menang dengan selisih 7,000 suara, mengalahkan petahana yang sudah 10 tahun berkuasa. Kunci kemenangan? Mobilisasi pemilih muda dan kepercayaan masyarakat akar rumput yang sudah saya bangun selama 5 tahun.

Malam pengumuman hasil, saya tidak merayakan dengan pesta besar. Saya kumpulkan tim dan relawan, lalu bilang: "Ini bukan akhir, ini awal tanggung jawab yang lebih besar. Kita harus deliver."

Tahun Pertama di DPR: Realitas yang Keras

Menjadi anggota DPR termuda bukan hanya prestise. Ini tantangan besar. Sistem yang rigid, senioritas yang kuat, dan godaan korupsi yang nyata. Beberapa bulan pertama, saya merasa seperti ikan kecil di lautan politik yang kotor.

Tapi saya tetap konsisten dengan prinsip:

  • Hadir di rapat - 100% tingkat kehadiran saya di Komisi
  • Transparan - Publikasi laporan kerja setiap bulan
  • Pro rakyat - Setiap RUU saya uji: apakah ini untungkan rakyat atau elite?
  • Tolak gratifikasi - Sekecil apapun, saya tolak

Pencapaian yang Membanggakan

Alhamdulillah, tahun pertama sudah ada beberapa capaian:

  • Berhasil dorong revisi UU Agraria yang lebih pro petani
  • Inisiasi program magang vokasi dengan 50 perusahaan besar
  • Whistleblower korupsi di tender proyek infrastruktur
  • Mendirikan "Posko Aspirasi Muda" yang jembatani aspirasi pemilih muda ke DPR

Tapi masih banyak PR. Sistem politik Indonesia butuh reformasi fundamental, dan itu tidak bisa dilakukan sendirian.

Pesan untuk Generasi Muda yang Ingin Terjun ke Politik

  1. Politik itu mulia - Jangan takut kotor, tapi pastikan Anda tidak ikut kotor
  2. Mulai dari akar rumput - Jangan langsung ngejar kursi, bangun foundation dulu
  3. Edukasi diri - Pahami kebijakan publik, sistem pemerintahan, dan ekonomi politik
  4. Build network - Aliansi dengan CSO, akademisi, dan media massa
  5. Stay principled - Ketika semua orang kompromi, prinsip adalah pembeda Anda
  6. Document everything - Rekam jejak adalah aset terpenting dalam politik

Visi Jangka Panjang

Target saya bukan hanya satu periode di DPR. Saya ingin membuktikan bahwa politik bersih itu mungkin, dan generasi muda bisa jadi agen perubahan yang efektif. 10 tahun ke depan, saya berharap lebih banyak alumni RK yang terjun ke politik - karena Indonesia butuh pemimpin berintegritas.

Terima kasih RK sudah mengajarkan bahwa kepemimpinan adalah amanah, bukan privilege. Politik adalah medan perjuangan untuk keadilan, bukan ajang cari kekayaan.

PolitikKepemimpinanDPRAktivismeReformasi

Bagikan cerita ini:

Terinspirasi dari Cerita Ini?

Bagikan juga perjalanan dan pencapaianmu untuk menginspirasi alumni lainnya!